Selasa, 19 Juli 2011

Sosialisasi Pentingnya Jamsostek

Laporan, Wicaksana Arif Tubrilian

DURI, TRIBUN - Pengembangan ekonomi kerakyatan di negeri ini, dinilai berbagai kalangan sudah begitu mendesak. Luapan pencari kerja di negeri ini kian lama kian menggembung. Apabila pemerintah tak segera mencari solusi, tak menutup kemungkinan akan menimbulkan permasalahan peningkatan pengangguran. Untuk itu, harus segera digalakkan pembukaan lowongan kerja yang dapat menyerap tenaga produktif cukup banyak.

Selain ancaman inflasi, juga dapat berdampak pada meningkatnya kejahatan di negeri ini. Kebutuhan hidup semakin mendesak namun lapangan kerja terbatas. Tak menutup kemungkinan akan mengarah pada kriminalitas tinggi. Hal inilah yang diucapkan Team leader Local Business Development (LBD) PT Chevron Pacific Indonesia, Safriza Rafi pada Tribun, Senin (18/7) petang.
 
Seusai gelar sosialisasi Jamsostek di ruang Movie Theater, ia mengatakan, program pengembangan usaha tempatan yang lebih dikenal dengan LBD (Local Business Development) harus diterapkan dengan benar. Di samping bertujuan peningkatan ekonomi kerakyatan, program ini juga diakui dapat menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi.

"Hal ini merupakan komitmen Chevron untuk membina dan meningkatkan kemampuan bisnis perusahaan kecil atau koperasi tempatan melalui program kemitraan berdasarkan azas kebersamaan yang saling menguntungkan," lanjutnya.

Dalam program LBD ini, pengusaha kecil dan koperasi masyarakat tempatan diberi peluang dan akses bisnis yang lebih besar daripada pelaku bisnis non LBD. Mereka juga diberi fasilitasi, pelatihan dan bimbingan teknis tentang proses pengadaan barang dan jasa untuk menunjang operasi Chevron. 

Selain itu, kemudahan lain yang dinikmati para rekanan LBD Chevron adalah persyaratan administrasi yang sederhana. Persaingan juga dibatasi antar sesama rekanan LBD. Ia juga mengatakan, tenggang waktu pembayaran singkat, dan berkerjasama dengan lembaga keuangan. 

"Berbagai kemudahan itu dimaksudkan sebagai insentif belajar selama kurun waktu  tertentu agar secara bertahap mengantarkan rekanan binaan LBD menjadi pengusaha yang andal, bersaing, dan mandiri sehingga mampu merebut kesempatan usaha di mana pun berada," tambahnya

Lanjutnya, proyek-proyek LBD memiliki kriteria sebagai berikut: memiliki nilai maksimal Rp. 500 juta per paket proyek, berisiko rendah terhadap operasi Chevron maupun rekanan LBD. Selain itu, hanya memerlukan keahlian dan teknologi sederhana sampai sedang, dan materialnya mudah didapat di pasaran dalam negeri. 

Proses pembelajaran berbisnis melalui program LBD ini diharapkan akan melahirkan pelaku bisnis tempatan yang andal, profesional dan berdaya saing tinggi, baik secara lokal, nasional maupun internasional. Tumbuhnya pengusaha tempatan yang mandiri, selain mendorong laju pertumbuhan ekonomi juga akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekelilingnya.

Ia mencontohkan, bidang usaha yang digeluti rekanan LBD yakni, jasa konstruksi sederhana, perawatan fasilitas, penghijauan dan perawatan kerapian. Selain itu, bidang pengadaan barang meliputi, penyediaan bahan bangunan, perabotan kantor atau rumah, dan lain sebagainya.

Program LBD ini telah diluncurkan sejak tahun 2001. Hingga pertengahan 2010, LBD memiliki 791 perusahaan atau koperasi binaan dalam wilayah operasi Sumatera. Selama program ini diluncurkan, CPI telah membelanjakan Rp 500 miliar terhitung per 31 Juli 2010. Program ini bukan tanpa pengawasan pemerintah, terbukti pada tahun 2008, CPI menerima PADMA Award dari Mentri ESDM pada.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar