Rabu, 20 Juli 2011

Penikaman Bermodus Mematikan Listrik

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Selasa (19/7) sekitar pukul 21.15, warga sekitar Jalan Jenderal Sudirman depan kantor Mapolsek Mandau mendadak ramai. Warga berkumpul setelah mendengar suara teriakan wanita yang minta tolong dari Toko Tunas Waspada. Warga yang mendengar langsung bergegas ke toko kelontong itu dan mendapati pemilik toko sudah bersimbah darah dalam pelukan sang istri.

Warga yang kaget segera memberikan pertolongan kepada Armizal (42). Namun, Empat tusukan yang menghunjam dada dan perutnya akhirnya membuat lelaki ini kehilangan nyawa. Pria yang belum dikaruniai anak ini pun menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan menuju rumah sakit permata hati Duri.

Menurut istri, Yetri (36), suaminya ditikam oleh seorang yang tak dikenal yang mencoba menyelinap masuk lewar pintu samping tokonya. Motif penikaman ini belum bisa diidentifikasi polisi. Modus operandi pelaku lebih dulu mematikan kontak listrik toko. Listrik yang padam membuat Yetri dan suaminya mengecek apa yang menyebabkan listrik rumahnya padam.

Sang suami yang keluar terlebih dahulu tiba-tiba berteriak ada orang dan terlibat adu fisik dengan lelaki tak di kenal tersebut. Yetri yang sempat melihat suaminya bergulat dengan pria misterius itu berbalik ke dalam untuk mengambil parang.

Akan tetapi, setelah dirinya kembali, sang suami sudah roboh dengan perut bersimbah darah. Pisau dapur yang digunakan pelaku untuk menikam sang suami tergeletak persis di samping korban. Sementara pelaku sudah kabur melewati lorong sempit di yang ada di belakang toko korban yang tembus ke Jalan Jawa.

"Lampu tiba-tiba saja mati, abang langsung keluar, begitu buka pintu samping ada orang yang mencoba menyelinap masuk, abang pun mencoba menangkapnya, saya melihat abang berkelahi dengan orang itu langsung kembali ke dalam untuk mengambil parang, ketika saya kembali, abang sudah terlentang dengan luka yang banyak," selorohnya sembari terisak.

Melihat pemandangan yang mengerikan itu, Yetri lantas mengucap lafaz Allah dan berteriak minta tolong sejadi-jadinya. Warga sekitar yang berada dalam lingkungan RT 02/ RW 10, Kelurahan Gajah Sakti yang mendengar teriakan minta tolong itu langsung berlarian menuju sumber suara.

Warga begitu kaget setelah melihat keadaan pasangan itu. Tanpa berfikir panjang warga langsung membawa korban untuk dirawat ke rumah sakit terdekat.

"Korban sudah sekarat saat kita bawa dan sepertinya dia sudah menghembuskan nafas terakhirnya saat perjalanan menuju rumah sakit, kita lihat lukanya sudah parah, ususnya terlihat keluar, banyak darah yang sudah keluar," ujar ketua RT 02, Martias Beben yang ikut membawa korban ke rumah sakit.

Suasana duka pun pecah di rumah sakit Permata Hati, kala Yetri mengetahui jika sang suami sudah tiada lagi. Wanita berkerudung biru ini pun langsung terduduk lemas. Emosinya ditenangkan tetangga yang datang untuk mendampingi Yetri.

Selama di rumahsakit Yetri terus meneteskan airmata sembari bergumam mengenang perjalanan hidup bersama suami. "Sejak awal nikah, kami tak pernah bertengkar hebat, suamiku orang baik," kenangnya.

Kepada Tribun, Yetri mengungkapkan ciri-ciri pelaku pembunuh suaminya. Yang ia ingat, pelaku bertubuh kurus, muka tirus, kulit bersih, memakai jaket olahraga berwarna biru. Hingga berita ini ditulis, pelaku penusukkan belum juga tertangkap. Plt Kapolsek Mandau, AKP Ida Ketut Gahananta melalui Humas, AIPTU Joko Utomo mengatakan terus melakukan pengejaran. "Kami sedang lakukan pengejaran, ciri-ciri pelaku sudah kami kantongi, dan sebagian bukti juga sudah terkumpul," ucapnya.

Joko juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada. Kejahatan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Untuk itu, sebaiknya masayarakat terus waspada ancaman kejahatan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar