Minggu, 31 Juli 2011

Syamsul: Hormati Pengguna Jalan

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di pasar Simpang Padang, Duri Kecamatan Mandau sangat sulit di gusur dan ditertibkan. Polisi Pamong Praja telah berkali-kali tertibkan, namun mereka tetap kembali ke posisi semula. Saat ini memang tidak lagi dilakukan penggusuran, namun pedagang kaki lima dilarang berjualan melewati garis kuning yang di tentukan.

"Kita himbau pada pedagang kaki lima, agar mematuhi ketentuan, yakni berdagang tidak boleh melewati line yang ada. Selain itu, diharap juga pedagang kaki lima agar menjaga kebersihan lingkungan tempat mereka berjualan," demikian imbauan sekcam Mandau Syamsul Bahari, Sabtu (30/7).

Lanjutnya, untuk menertibkan pedagang kaki lima, pemerintah punya banyak pertimbangan. Selain mencari nafkah untuk anak istri mereka, juga tidak ada tempat yang representatif untuk mereka jika dilakukan penertiban. Untuk itu, pemerintah meminta untuk taati aturan di luar garis kuning batas bagi pedagang. Jika melewati garis kuning, maka akan mengganggu pengguna jalan.

Lanjutnya, kita harapkan pedagang menghargai pengguna jalan lain. Bila masyarakat bisa saling menghargai hak-hak antar sesama, maka tak akan menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Maka dia meminta masyararakat untuk bersama-sama menjaganya. Jangan sampai pedagang kaki lima memakan badan jalan hingga mengganggu ketertiban lalu lintas.

"Pengguna jalan bisa marah jika pedagang tidak bisa mengatur diri dengan baik," jelasnya.

Selain itu, bagi para juru parkir, ia mengimbau supaya dapat memanfaatkan area parkir sesuai kapasitas. Jangan dipaksakan yang akhirnya membuat dua baris kendaraan. Bila area parkir penuh, biarkan pengendara mencari area parkir yang masih luas. Bila tak tertib, pasti akan menambah panjang kemacetan.

"Yang penting saling tertib saja dan saling menjaga, semua akan berjalan baik dan lancar," ujarnya.

Sementara untuk menjaga ke khusukan umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Mandau, Carles mengimbau pedagang nasi, supaya tak menjajakan dagangannya di siang hari. Selain itu, tempat-tempat hiburan yang dapat mengganggu ibadah, untuk sementara ditutup. Hal ini untuk menghormati umat muslim menjalankan ibadah.

Pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk merazia penjual minuman keras. Apalagi penjual atau rental DVD porno yang bertebaran di Duri. "Bila semua telah kondusif, maka umat muslim di Duri bisa menjalankan ibadah puasa 1432 H dengan khusuk," tutup Carles.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar