Rabu, 27 Juli 2011

Peresmian IPDN Rohil

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

UJUNGTANJUNG, TRIBUN - Puluhan orang penabuh rebana sambut kedatangan menteri dalam negeri Gamawan Fauzi. Mereka berjajar di sepanjang jalan menuju gedung utama kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Riau yang didirikan di kabupaten Rokan Hilir, Rabu (27/7). Acara penyambutan cukup semarak.

Begitu mengunjakkan kaki di tanah Rohil, Gamawan langsung diminta mengenakan asesoris adat melayu dan dikalungi rangkaian bunga. Suguhan tontonan silat khas melayu pun tak dilewatkannya. Mantan gubernur Sumatera Barat ini benar-benar menjadi pusat perhatian masyarakat Rohil yang ingin menyaksikan peresmian kampus IPDN.

Sepanjang perjalanan menuju tempat duduk yang disediakan, pemangku adat beserta masyarakat setempat menaburkan bungan dan beras ke arahnya. Dalam pidatonya, ia mengatakan terkesan dengan penyambutan yang dipersiapkan bupati Rohil, Anas Maamun.

"Apabila banyak media cetak yang menuliskan, Mendagri puji bupati Rohil, itu memang benar, saya mengakui, kinerjanya bagus. Bila saya kelak menjadi bupati, saya harus banyak belajar dari beliau," ucapnya.

Sementara kedatangan Mendagri dalam peresmian kampus IPDN ini, Bupati Rohil, Anas Maamun tak melewatkan kesempatan untuk menyampaikan uneg-unegnya. Dalam pidatonya, Anas menyampaikan capaian atas kinerjanya. Termasuk status perbatasan dengan negara tetangga, Malaysia. Ia mengatakan, pulau jumur resmi bergabung dengan Rohil.

"Sekaran tinggal menyelesaikan perbatasan dengan provinsi Sumatera Utara, tapal batasnya sering bergeser sendiri," lanjutnya, yang langsung disambut gelak tawa undangan.
Sedangkan laporan tentang pembangunan kampus IPDN, ia mengatakan, kampus ini didirikan di areal seluas 100 hektar. Namun yang 40 hektar tetap dikondisikan sebagai perkebunan sawit. Sementara areal kampus, sebanyak 60 hektar. Pihaknya mengatakan, tak menutup kemungkinan, bila memang dibutuhkan, sisa 40 hektar tersebut bisa dimanfaatkan.

Bangunan yang didirikan menggunakan anggaran APBD II, yakni Gedung Utama setinggi tiga lantai. Guest House setinggi dua lantai dimanfaatkan bila kedatangan tamu. Gedung laboratorium dan perpus setinggi dua lantai. Dan 18 unit barak bagi praja wanita. Sementara barak bagi praja pria masih numpang di ruang kelas SD. Selain itu, Anas juga menyiapkan danau buatan seluas dua hektar. Danau ini rencananya dimanfaatkan untuk sarana rekreasi mahasiswa.

"Kampus IPDN ini merupakan kampus yang pertama saya resmikan. Saya menilai, sarana prasarananya paling lengkap dan paling bagus dibanding enam kampus IPDN di seluruh Indonesia," ucap Gamawan.

Sementara Rektor IPDN, I Nyoman Sumaryadi mengatakan, daya tampung kampus baru ini hanya 300 praja. Apabila memungkinkan diadakan pembangunan, pada akhir Desember ini, ia ingin mengajukan penambahan bangunan. Sehingga daya tampung kampus yang mencetak aparatur negara ini bisa mencapai 600 praja.

Tak luput, dia juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Bupati Rohil, Anas Maamun yang memberikan bantuan untuk mencukupi makan para praja. Anggaran negara untuk makan, sementara ini hanya Rp 21 ribu per hari. Melalui APBD Rohil, Anas menambahkan Rp 9 ribu per hari. Dalam setahun Rohil memberikan bantuan makan untuk praja IPDN sebesar Rp 1 miliar.

"Tinggal yang belum ditemukan solusinya yakni, air bersih di kawasan ini. Kami atas nama kampus mengharap perhatian dari semua kalangan untuk menyediakan air bersih. Karena keberadaan air bersih sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup," ucap Nyoman.

Gamawan mengatakan, semoga permasalahan air bersih ini dapat cepat ditangani. Namun ia berharap dengan diresmikannya kampus IPDN Riau di Rohil ini dapat mencetak aparatur negara yang berkualitas. Tak hanya itu, ia mengatakan, tak menutup kemungkinan, lulusan IPDN Riau di Rohil ini bisa menjadi orang nomor satu di negeri ini.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar