Senin, 04 Juli 2011

Jelang Puasa Harga Daging Merangkak Naik

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Pedagang nasi di jalan cengkeh, Emi (39) keluhkan kenaikan harga daging ayam. Kenaikan tersebut tentunya mempengaruhi keuntungannya. Menurut pengakuannya, kenaikan harga tersebut terjadi sejak sejak tiga hari lalu. Dari harga awal Rp 20 ribu/kg naik Rp 3 ribu menjadi Rp 23. Ribu.

"Tak tahu apa yang menyebabkan kenaikan harga tersebut, entah suplai berkurang atau karena jelang Ramadhan," ucapnya, Senin (4/7).

Selain daging ayam, ia mengatakan, kenaikan harga daging ayam juga diikuti dengan naiknya harga daging sapi segar. Daging sapi segar dari harga awal Rp 65 ribu menjadi Rp 70. Bila harga bahan pokok naik, diri tak bisa seenaknya menaikan harga masakan ke pelanggan. Tak hanya itu, kenaikan kedua bahan pokok tersebut juga diikuti kenaikan harga cabai dan tomat.

Bumbu dapur yang menjadi bahan dasar sambal ini mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Harga awal cabe hijau dan cabe merah Rp 16 ribu menjadi Rp 20 ribu/kg. Sedangkan tomat segar yang biasa dibandrol harga Rp 4 ribu, kini Emi harus merogoh kocek lebih, Rp 7 ribu/kg.

Kenaikan beberapa bahan pokok ini dirisaukannya karena ditakutkan akan berimbas pada kenaikan harga sembako. Apalagi sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan. Biasanya pada bulan tersebut, kebutuhan warungnya meningkat. Selain itu, ia takut akan kelangkaan bahan pokok.

"Biasanya ada pula oknum-oknum yang sengaja mengambil keuntungan dengan menimbun bahan pokok tersebut," lanjutnya.

Kekhawatiran tersebut langsung dijawab kepala UPTD Perdagangan dan Perindustrian Mandau, Tengku Farida. Pada Tribun, ia mengatakan akan melakukan pantauan ke lapangan hari ini, Selasa (5/7). Ia akan lakukan pengawasan ke gudang-gudang sembako.

"Kami lakukan pengawasan langsung ke lapangan, bila ada pedagang nakal, kita akan langsung berikan teguran," ucapnya.

Untuk menanggulangi penimbunan sembako jelang bulan Ramadhan, ia mengatakan akan gelar sembako murah pada minggu pertama bulan puasa. Sembako murah diberikan hanya untuk warga asli yang berhak mendapatkannya. Lanjutnya, sembako murah hanya diberikan pada 600 KK.

"600 paket itu berisi beras, gula, kacang tanah, minyak goreng, dan susu kental manis," lanjutnya.

Ia juga beri imbauan pada pedagang, untuk tak melakukan penimbunan bahan pokok. Karena bila ada kelangkaan barang, maka akan mempengaruhi stabilitas harga. Sedangkan bila memang suplai barang tersendat, diharapkan pada para pedagang untuk mempersiapkan kenaikan kebutuhan warga jelang puasa pada jauh hari.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar