Rabu, 19 Oktober 2011

Adhi Karya Bantah Jadi Penyebab Meningkatnya Lakalantas

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Masyarakat menuding meningkatnya angka kecelakaan di jalur lintas Duri-Pekanbaru disebabkan pengerjaan proyek pembangunan jalan yang tak memerhatikan keselamatan penggunanya. Dalam sebulan ke belakang, menurut catatan Tribun, telah terjadi belasan laka lantas di jalur tersebut. Baik kecelakaan berat maupun ringan. Bahkan beberapa kejadian, telah memakan korban jiwa.

Dari data yang dihimpun Tribun selama melakukan peliputan, tak sedikit masyarakat mengeluhkan proses pembangunan jalan. Jalan lintas ini dikupas permukaannya sehingga menimbulkan garis-garis. Permukaan jalan menjadi tak rata. Hal ini diakui masyarakat sangat membahayakan pengguna kendaraan beroda dua.

"Bila saya melintas di jalan yang bergaris-garis ini, keseimbangan sepeda motor saya menjadi goyah. Sepeda motor terasa tak stabil," ucap pengguna jalan, Iwan, saat dijumpai di depan kantor UPTD Pendidikan Pinggir, Rabu (19/10).

Dia juga pernah mengalami insiden yang tak diinginkan. Sepeda motornya sempat hampir jatuh saat tiba-tiba harus melakukan pengereman. Lanjutnya, dengan kondisi permukaan jalan seperti itu, akan lebih membahayakan bila diguyur hujan. Jalan menjadi licin, dan permukaan jalan tak rata.

Tak ketinggalan, ia pun berpesan pada pengguna jalan untuk lebih berhati-hati melintasi jalan yang tengah diperbaiki. Sebagai pemenang tender perbaikan jalan, PT Adhi Karya Tbk menepis tudingan itu. Koordinator Pelaksana Proyek, Junaidi mengatakan, meningkatnya angka kecelakaan di jalur Duri-Pekanbaru, bukan disebabkan pengerjaan proyek.

"Kami bekerja sesuai dengan aturan, dan tak lupa memertimbangkan keselamatan pengguna jalan," ucap Junaidi pada Tribun.

Pengikisan permukaan jalan tersebut, yakni untuk membersihkan permukaan jalan yang bergelombang. Sekaligus juga untuk mengetahui kekuatan lapisan beton jalan. Proyek pengerjaan yang dilakukan PT Adhi Karya yakni memerbaiki jalan sepanjang 22 km. Menurutnya setelah dilakukan pengikisan, akan dilanjutkan dengan pelapisan sebanyak dua kali.

Dan ternyata setelah dilakukan pengikisan, bisa dilihat apa penyebab kerusakan jalan yang selama ini terjadi. Ternyata setelah dilakukan pengikisan, Junaidi menemukan beberapa titik lapisan jalan kondisinya rusak. Lanjutnya, beton-beton yang mengalami kerusakan tersebut lantas diambil dan diganti dengan beton baru.

"Setelah semua telah teridentifikasi penyebab jalan bergelombang, kami benahi dan baru melapisinya dengan aspal. Pelapisan itu akan dilakukan sebanyak dua kali," tambahnya.

Selain perataan jalan, PT Adhi Karya juga mengerjakan pelebaran jalan pada bagian-bagian tertentu. Gawe dinas PU provinsi Riau yang dikerjakan Adhi Karya ini menelan biaya 67 miliar. Dan ditargetkan akan usai selama 375 hari. Sementara pengerjaannya sudah dimulai sejak Agustus 2011.

Sedangkan untuk tudingan masyarakat atas angka kecelakaan tersebut, Junaidi mengatakan, bukan disebabkan pengerjaan proyek. Dari semua data kecelakaan yang berhasil dihimpun polisi, ia tak menemukan satu pun disebabkan pengerjaan proyek.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar