Selasa, 04 Oktober 2011

Gelar Reka Ulang Pembakaran Alat Berat

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Polsek Mandau akhir pekan lalu melakukan rekonstruksi kasus pembakaran alat berat di lokasi kejadian di Jalan Aman Field RW 16, Kelurahan Pematang Pudu. Dalam rekonstruksi tersebut polisi menghadirkan 6 saksi dan 1 tersangka, Ad. Pelaku utama yang menginstruksikan sekaligus melakukan pembakaran alat berat di kebun sawit. Kebun yang diperebutkan Pidie cs dengan Syamsul Gusri cs, seluas 300 hektar.

"Rekonstruksi berlangsung lancar. Ada sepuluh adegan yang ditampilkan. Maksud dari rekonstruksi ini sendiri untuk mencocokkan
keterangan saksi dengan peristiwa saat pembakaran terjadi,'' ujar Kapolsek Mandau AKP Devy Firmansyah Sik didampingi Kanit Reskrim Iptu Triyanto, Selasa (4/10).

Mengenai kemungkinan penambahan jumlah tersangka, Kapolsek mengatakan masih dalam penyelidikan. Proses rekonstruksi itu sendiri dihadiri kelompok Pidie Cs. "Peristiwa pembakaran alat berat ini terjadi pada akhir Juni lalu, dan baru sekarang bisa direkonstruksi. Kita terus berupaya agar kasus ini bisa dituntaskan (P.21)," tambahnya.

Sementara itu, seperti yang pernah diberitakan, massa dari pihak masyarakat yang mengklaim tanahnya dirampas. Kala itu massa berjumlah sekitar 100 orang. Sabtu (25/6) sekitar pukul 15.00, secara membabi buta massa menyerang kumpulan masyarakat Suku Sakai yang sedang menunggui lahan perkebunan sawit.

Lokasi kebun yang sekaligus jadi tempat kejadian perkara di Jalan Aman Field RW 16, Kelurahan Pematang Pudu. Massa yang datang menggunakan dua unit angkutan kota, satu unit mobil L300 dan 25 sepedamotor. Massa yang menyerang mempersenjatai diri dengan senjata tajam. Karena geram, massa lantas membakar satu unit alat berat merek Komatsu yang sedang tak beroperasi.

Tak hanya sampai di situ, massa juga membakar satu unit sepedamotor ATV Grace Lee, lima unit barak semi permanen, lima unit bedeng beratapkan terpal dan sepuluh pompa. Semua yang ada di lokasi, tak luput jadi bulan-bulanan.

Baik sawit yang baru ditanam maupun yang masih dalam polibek disiram bensin lalu disulut api. Dikarenakan kekuatan yang tak berimbang kumpulan masyarakat Suku Sakai yang berjumlah 24 orang hanya bisa menyaksikan dan menyingkir dari amukan
massa memporak-porandakan lahan yang sudah ditanami sawit.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar