Jumat, 21 Oktober 2011

SMAN 8 Harus Bangun Sarana Dan Prasarana Dari Awal

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN - Plh Kepala SMA 8 Mandau Drs Boy Rahmat, menyebut pihaknya harus membangun sarana dan prasarana sekolah dari awal. Pasalnya, saat ini proses belajar mengajar SMA 8 Mandau masih menumpang di SDN 15 Air Jamban. Mau tak mau, demi kelancaran pendidikan anak didik, SMA 8 harus punya gedung sendiri.

Baru-baru ini ia memaparkan sejumlah perlengkapan sekolah dan kebutuhan anak didik. Termasuk juga kebutuhan guru untuk mengajar. Alat-alat kantor pun belum ada sama sekali. Maka dari itu, harus segera dipecahkan solusinya.

"Saya sama sekali tak berpikir panjang mengumpulkan guru-guru dan ketua komite untuk memusyawarahkan pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan," katanya.

Untuk sarana belajar pihaknya mengutamakan pembelian bangku dan meja sebanyak 64 pasang. Termasuk membeli meja dna kursi guru. Juga untuk pengadaan printer, dispenser dan buku-buku keperluan kantor dengan biaya Rp 25 juta. Semua biaya tersebut hasil kerja sama komite sekolah, orang tua murid dan guru yang berjumlah sebanyak 34 orang, termasuk tenaga honor 4 orang.

Tambahan lagi SMA 8 ini juga membutuhkan persediaan air yang memadai. Karena musim kemarau sumur mengering, sementara anak-anak dan guru memerlukannya maka sekolah memutuskan membuat satu unit sumur bor. Biayanya sebesar Rp7 juta. Fasilitas yang satu ini sangat dibutuhkan siswa-siswi sebanyak 243 orang.

Lokal yang tersedia untuk proses belajar mengajar di sini hanya lima lokal. Karena ke depan jumlah lokal yang dibutuhkan jauh lebih banyak lagi, pihaknya berharap anggota Dewan memperjuangkan pembangunan gedung sekolah ini dalam waktu dekat.

Tak hanya itu dirinya pun yakin, bupati Bengkalis tentulah tidak akan mengabaikan keperluan sarana dan prasarana untuk sekolah. Terbukti pembangunan gedung sudah masuk dalam anggaran tahun 2012.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar