Rabu, 05 Oktober 2011

Ahmad Selesai Jalani Operasi Perdana

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

PEKANBARU, TRIBUN  – Ahmad, bayi malang yang lahir dengan kondisi usus terburai putra Kharisal Aris Wibowo (20) dan Almaida Yanti (20) warga Dusun Tegar, Desa Petani, Kecamatan Mandau, telah menjalani operasi pertama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)  Arifin Ahmad, Pekanbaru, Selasa (4/10) lalu. Kondisi Ahmad diketahui dalam keadaan stabil.

"Ususnya baru separuh yang dimasukkan ke dalam perut. Selebihnya masih menunggu jadwal operasi berikutnya. Saya pun kurang begitu tahu kapan operasi berikutnya. Tak satupun dokter di sini yang saya kenal, hanya perawatnya saja,'' ujar Karisal yang ditemui Tribun, Rabu (5/10) di depan ruang instalasi Neonatus RSUD Arifin Ahmad.

Sejak di Pekanbaru, Kharisal mengaku sendirian menunggui anaknya di rumah sakit. Untuk tidur, dia terpaksa menggunakan bangku yang tersedia. Dingin angin malam Kota Pekanbaru sudah ia rasakan sejak Sabtu pekan lalu. Uang untuk keperluan makan sehari-hari masih ada sekedarnya dari Duri. Makan beli di pinggir jalan saja. "Yang penting bisa makan, udah lah,'' ungkapnya.

Ketika ditanya kondisi istrinya yang menunggu di rumah bersama kedua orangtuanya Sopiah dan Selamet, Kharisal mengatakan dalam keadaan sehat. Dia juga mengaku kangen dan khawatir dengan kondisi istrinya di rumah. Pasalnya, Yanti mengeluhkan sakit pada bagian dada. 

"Saya kurang tahu apa penyebabnya. Mungkin air susunya yang tertahan, makanya sakit,'' paparnya.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, sejumlah anggota DPRD Bengkalis dapil Mandau dan Pinggir dipimpin dr H Fidel  Fuadi Dt.Majobasa seperti  Dani Purba, Abdul Halim Hasibuan, James Rocky P.Rumajar dan Daud Gultom juga mengunjungi kondisi terakhir Ahmad yang dirawat di ruangan Instalasi Neonatus.

"Kita lihat langsung kondisinya, cukup sehat. Baru separuh bagian dari ususnya yang dimasukkan ke dalam perut. Untuk operasi selanjutnya memasukkan semua usus itu, masih menunggu perkembangan operasi pertama ini,'' imbuhnya.

Guna meringankan beban Karisal selama di Pekanbaru selama menunggui anaknya yang menjalani operasi dan penyembuhan, rombongan Dewan ini memberikan uang saku kepada Karisal.

"Dia sendirian menunggui anaknya di rumah sakit ini. Bagaimana nanti kalau dia kehabisan uang. Sementara Jamkesda  hanya berlaku untuk anaknya. Biaya orangtuanya harus ada bantuan dari donatur,'' pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar