Senin, 24 Oktober 2011

Tokoh Melayu Musti Tampil Berantas Maksiat

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

DURI, TRIBUN – Sebagai daerah yang berazamkan budaya Melayu, sangat ironis jika praktek kemaksiatan di kecamatan Mandau terus dibiarkan berlarut-larut. Sudah saatnya tokoh Melayu selaku panglima negeri tampil ke depan mengibarkan bendera perang melawan segala bentuk kemasiatan dan prostitusi.

Apabila itu bisa dilakukan, maka tokoh-tokoh dari suku dan paguyuban lainnya siap mendukung bersama-sama. Sudah terlalu lama negeri kaya ini dikepung kemaksiatan. Herannya kita hanya diam saja. Padahal kalau saja ada niat untuk memberantas tempat-tempat prostitusi bukanlah sesuatu yang sulit.

"Kami dari FPI telah menabuh genderang melawan praktek-praktek tercela itu. Namun tanpa dukungan komponen tokoh Melayu, rasanya sulit bagi kami bergerak di lapangan,'' ujar Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Kota Duri H Slamat Simamora, Senin (24/10).

Simamora juga menilai pemkab Bengkalis tidak memiliki niat untuk menutup warung remang-remang yang meresahkan di sepanjang Jalan Duri-Dumai. Pembiaran ini terkesan sebagai bentuk legalisasi, yang bisa dijadikan ajang mengeruk keuntungan bagi pihak-pihak tertentu.

"Kebanyakan warung remang-remang itu buka usaha di bawah Power Line PT CPI. Sudah jelas tanah itu milik negara. Bagaimana bisa mereka dengan seenaknya mendirikan bangunan. Herannya, pemkab Bengkalis dan PT CPI membiarkan situasi itu tetap berlangsung,'' tukasnya.

Sudah saatnya, lanjut Simamora, seluruh komponen masyarakat Mandau bersatu membuat sebuah langkah nyata mendukung pemberangusan praktek prostitusi. Kalau hal ini tetap dibiarkan, maka azab Allah SWT akan menimpa semua orang yang tinggal di Mandau.

"Di mata Allah SWT negeri Mandau ini sudah hitam. Dosa terlalu banyak. Pemimpin tak peduli rakyat. Korupsi merajalela. Kemaksiatan dianggap biasa. Mau jadi apa generasi berikutnya, kalau kita berpangku tangan. Jangan salahkah kalau anak-anak cucu nanti terjebak pergaulan bebas, karena ulah orangtuanya yang tak peduli,'' tutupnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar