Senin, 10 Oktober 2011

Serimpi Hadirkan Energi Alternatif Pengganti Bahan Bakar Fosil

Laporan, Wicaksana Arif Turbrilian

PINGGIR, TRIBUN - Koperasi Serimpi Jaya yang berkantor di Desa Tasik Serai, KM 47, Pinggir berusaha menghadirkan solusi kerusakan ekosistem. Kebiasaan masyarakat menanam sawit dan karet, sedikit banyak merubah perilaku alam. Mengimplementasikan program pemerintah melalui Menteri Kehutanan periode 2004-2009, MS Kaban kala itu mengatakan menanam tanaman biofuel di seluruh Indonesia.

Seperti yang direlease kompas.com, dalam seminar di Manggala Wanabhakti, Jakarta, MS Kaban telah menyediakan tiga juta bibit tanaman Nyamplung untuk seluruh kawasan Indonesia. Termasuk 114 hektar kebun yang dikelola Koperasi Serimpi Jaya. Koperasi yang diketuai M Salim, menanam nyamplung pada lahan 12 hektar sebagai uji coba tahap awal.

Sebagai pengganti bahan bakar diesel yang berasal dari fosil, bisa diganti dengan biodiesel atau energi nabati. Energi ramah lingkungan itu didapat dari biji pohon yang memiliki nama ilmiah Calophyllum inophyllum L. Selain percobaan penanaman, koperasi Serimpi Jaya juga budidayakan pohon berusia lama ini. Kawasan percontohan kebun Nyamplung yakni di kabupaten Kebumen dan Bogor. Sedangkan di Riau, Koperasi Serimpi Jaya sebagai pelopor yang pertama kali membudidayakan pohon Nyamplung.

"Tanaman kayu Nyamplung ini merupakan alih sumber daya fosil ke minyak nabati. Biaya produksi minyak yang diperoleh dari biji-bijian kayu Nyampung sangat murah, dibandingkan ekplorasi ke dasar bumi," ucap pembina koperasi Serimpi Jaya, Fahrudin Syarif, Senin (10/10).

Lanjutnya, alat yang diperlukan untuk mengolah biji nyamplung hanya mesin pemecah biji dan mesin peras. Cairan hasil perasan, bisa langsung digunakan tanpa melalui proses apa-apa lagi. Fahrudin yang saat ditemui sedang berkumpul dengan ketua koperasi, M Salim, wakil, Amir Kadir, bendahara, Hartono dan sekertaris, Saiman Sarjono, mengatakan pernah menyaksikan langsung, cairan hasil perasan digunakan ke mesin genset.

Tambah Saiman Sarjono, pada siapa saja warga yang memiliki lahan, dan ingin menanam Nyamplung bisa bergabung dengan Koperasi Serimpi Jaya. Koperasi Serimpi Jaya sudah memiliki beberapa karung bibit pohon yang tingginya bisa mencapai 20 meter.

"Bibit yang kita semaikan berasal dari Litbang Perkebunan Pusat. Biodiesel dari biji Nyamplung ini telah melalui riset. Di Kebumen biji nyamplung ini sudah bisa menggantikan solar. Tanpa proses panjang minyak yang dihasilkan dari mesin peras dapat dimasukkan ke dalam meskin diesel,'' lanjutnya.

Pohon ini berumur panjang hingga 70 tahun. Dalam pertumbuhannya pun bisa memiliki diameter hingga 1 meter. Masyarakat dapat memanfaatkan kayu tersebut sebagai komoditas alam. Di samping itu daun pohon nyampung ini bisa menangkal cuaca ekstrim karena mampu menyerap panas.

"Beda dengan sawit yang mengeluarkan korbondioksida. Kayu Nyampung ini banyak manfaatnya. Hanya saja mungkin banyak yang belum tahu. Bisa saja dikarenakan kurangnya sosialisasi. Namun dengan dimulainya penanaman oleh Koperasi Serimpi mudah-mudahan bisa diikuti masyarakat lain yang ingin beralih dari berkebun sawit,'' paparnya Saiman Sarjono.

Namun masa panen pohon nyampung, lebih lama dibanding sawit. Lanjut Saiman masa panen nyamplung paling cepat tujuh tahun. Sementara masa panen sawit hanya empat tahun. Tapi ketika pohon ini sudah berbuah, buahnya tak akan berhenti hingga 70 tahun. Kecuali batangnya mati atau ditebang. Bedanya dengan tanaman lain, kayu Nyamplung tak dipengaruhi musim buah.

Di dalam area kebun kayu Nyampung, masih bisa ditanam tanaman lain atau dikenal dengan istilah tumpang sari. Berbeda dengan sawit yang bersifat merusak tanaman di sekitarnya. Jadi secara ekonomis, tanaman ini lebih menguntungkan bila dibanding tanaman lain. Ekosistem pun tak akan terganggu terlalu ekstrim. Pohon nyamplung ditamanam 387 batang per hektar.

Tanaman ini dipilih pemerintah sebagai sumber energi biofuel karena bijinya mengandung rendemen minyak tinggi. Satu kilogram biji kering nyamplung mengandung hampir 74 persen minyak.

"Kandungan itu lebih besar 2 kali lipat dari biji jarak dan bahkan semua tanaman  penghasil bahan bakar nabati lainnya," kata Kaban seperti yang dikutip kompas.com.

Ciri-ciri pohon nyamplung antara lain batangnya berkayu, bulat, warna coklat, daunnya tunggal, bersilang berhadapan, bulat memanjang atau bulat telur. ujung daun tumpul, pangkal membulat, tepinya rata. Daun bertulang menyirip itu panjangnya 10-21 cm, lebar 6-11 cm dengan tangkai 1,5-2,5 cm.
 
Bunga nyamplung biasanya majemuk dan berbentuk tandan. Sementara buahnya bulat seperti peluru, diameter 2,5-3,5 cm, berwarna hijau, dan berubah cokelat jika kering. Biji buah bulat, tebal, keras, berwarna coklat. Pada inti terdapat minyak berwarna kuning.

Tinggi pohon nyamplung lebih kurang 20 meter dan berakar tunggang. Setiap pohon nyamplung menghasilkan sekitar 250 kg biji. Jumlah biji yang sudah kering (termasuk kulit) per kilogram mencapai kurang lebih 240 buah. Biji nyamplung ini menghasilkan minyak (biofuel) yang kadar oktannya cukup tinggi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar